Sudah tahu struktur jamur oncom? Jika belum, yuk simak disini. Pernah mendengar nama jamur oncom? Mungkin Anda sudah pernah melihatnya langsung karena ternyata bisa dimakan juga loh. Bahkan diklaim sangat bagus untuk kesehatan tubuh, seperti mencegah perut kembung sekaligus sebagai sumber energi bagi tubuh karena mengandung karbohidrat. Namun, jangan hanya tahu manfaatnya saja, tapi juga struktur jamur oncom itu sendiri.
Mengenal Jamur Oncom
Jika dalam sehari-hari banyak yang menyebutnya sebagai jamur oncom, dalam istilah biologi atau ilmiah, jamur ini disebut dengan Neurospora sitophila. Nama ini diambil dari kata neuron, artinya sel saraf. Ini dikarenakan adanya guratan-guratan pada bagian spora yang menyerupai bentuk akson saraf.
Jamur oncom dikategorikan sebagai salah satu dari kelompok kapang. Dulunya, sebelum tahu perkembangbiakan seksualnya, jamur oncom justru dikategorikan ke kelompok Deuteromycota. Akan tetapi, setelah ditelusuri fase seksualnya, maka jamur ini termasuk kelompok Ascomycota.
Klasifikasi Jamur Oncom
Untuk mengenal pengelompokkan jamur oncom lebih dekat, Anda bisa simak klasifikasi lengkap dari jamur oncom berikut ini.
Kingdom |
Fungi |
Phylum |
Ascomycota |
Subphylum |
Pezizomycotina |
Class |
Ascomycetes |
Order |
Sordariales |
Family |
Sordariaceae |
Genus |
Neurospora |
Apa Saja Manfaat Jamur Oncom?
Setelah kenal dengan jamur oncom, berikut kami bahas beberapa manfaat jamur oncom yang ternyata sangat bagus untuk kesehatan tubuh Anda.
Pertama, mencegah perut kembung. Apabila Anda punya keluhan perut kembung atau terisi penuh oleh gas, jamur oncom boleh saja dikonsumsi dan justru bisa membantu mengatasi keluhan tersebut.
Oncom yang difermentasi oleh jamur Neurospora sitophila ternyata mampu mencegah efek fluktuasi. Dikarenakan adanya enzim alfa glukosidase yang mengurai stakiosa dan rafinosa. Dalam proses itu pun sama sekali tidak menghasilkan gas yang memperparah perut kembung Anda.
Kedua, menekan racun aflatoksin. Dalam proses pembuatan oncom, semua proses sangatlah dikerjakan dengan detail termasuk saat sanitasi untuk mencegah kemungkinan mikroba lain berkembang biak.
Salah satu mikroba tersebut adalah aspergillus flavus sebagai salah satu pemicu risiko kanker karena adanya racun aflatoksin yang terkandung di dalamnya. Jadi, penggunaan jamur oncom dalam proses pembuatan makanan bisa menekan risiko racun tersebut.
Terakhir, sebagai sumber gizi dan energi bagi tubuh. Setiap kali beraktivitas, pastinya Anda butuh energi yang cukup dari kandungan makanan yang berkarbohidrat dan protein. Nah, jamur oncom bisa menjadi salah satu solusi asupan harian Anda.
Struktur Jamur Oncom
Jika dilihat dengan mikroskop, maka akan tampak adanya benang halus berwarna putih pada jamur oncom ini.
Nah, benang ini sebenarnya merupakan penyusun tubuh jamur yang disebut sebagai hifa. Sedangkan, untuk jalinan benang yang tersusun oleh cabang hifanya dinamakan dengan miselium.
Struktur jamur tersebut ada pada jamur oncom tentu saja ada manfaatnya. Contohnya, miselium yang berfungsi dalam penyerapan makanan dan penghasil spora.
Jika dilihat dengan mikroskop, struktur jamur oncom terlihat memiliki sekat. Nah, hifa bersekat itu sendiri merupakan karakteristik khas dari kelompok Ascomycota. Ini juga menjadi alasan kenapa jamur oncom dikategorikan ke dalam kelompok tersebut.
Banyak yang menyamakan jamur oncom dengan jamur tempe. Padahal, secara mikroskopik keduanya sangatlah berbeda. Dikarenakan, jamur tempe ternyata tidak memiliki sekat sedikitpun sehingga dikelompokkan ke dalam famili Moraceae.
Itulah gambaran struktur jamur oncom yang dilihat secara mikroskopik. Jika Anda ingin melihatnya secara langsung, juga bisa lakukan penelusuran di laboratorium. Atau, bisa juga dengan melihat hasil pengamatan mikroskopik beberapa peneliti yang pernah membahas struktur jamur oncom ini.
Ingin Pasang Iklan di violthebiologist.com? DM IG @violthebiologist
PENULIS
Follow Instagram @rizkiindraprasetyawan
Follow Facebook Rizki Indra Prasetyawan
Posting Komentar