Antigen adalah sebutan benda asing yang masuk ke dalam tubuh kemudian dapat dikenali oleh sel imun kita, antigen dapat mengaktifkan respon imun disebut sebagai imunogen namun ada beberapa antigen yang tidak dapat mengaktifkan respon imun tubuh kita. Ketika ada bakteri atau kuman lainnya yang masuk ke dalam tubuh maka akan segera dihancurkan atau dimakan oleh sel-sel imun kita. Nah contoh antigen yang bisa memicu respon imun tubuh kita adalah kuman misalnya bakteri.
Ketika bakteri berbahaya masuk ke dalam tubuh dan dikenali sel-sel imun sebagai antigen maka sel imun tidak akan tinggal diam, sel imun akan memakan bakteri tersebut, proses memakan bakteri atau kuman yang masuk ke dalam tubuh kita oleh sel imun disebut fagositosis yang bertujuan untuk melindungi tubuh kita dari kuman.
Gambar 1. Makrofag (jenis sel imun kita) sedang menangkap bakteri untuk dimakan (Google Image)
Berbicara terkait fagositosis merupakan proses memasukkan materi pada ke dalam sel yang merupakan jenis transpor aktif yaitu endositosis, kalau materinya cairan biasa disebut pinositosis. Sel-sel imun kita memang memiliki kemampuan fagositosis yaitu memakan kuman, lalu mencerna kuman itu untuk energi mereka, namun kita jangan terlalu senang juga karena si kuman bisa beradaptasi dan menyerang balik sel imun, dalam kasus ini contoh kuman yang menyerang balik yaitu bakteri antraks atau Bacillus athracis.
Gambar 2. Makrofag (jenis sel imun kita) sedang menangkap bakteri untuk dimakan (Google Image)
Antraks merupakan penyakit yang ditimbulkan oleh Bacillus anthracis. Bakteri ini bisa menginfeksi hewan ternak dan manusia serta bersifat fatal jika tidak segera ditangani secara medis. Bakteri antraks memiliki sebuah lapisan pembungkus yaitu kapsul yang tersusun atas asam D-glutamat dan membuatnya tidak dapat dimakan oleh sel imun. Bakteri antraks juga bisa menggunakan kapsulnya itu untuk berdiam diri di dalam sel imun kita secara senyap atau tanpa disadari oleh sel imun itu sendiri. Bakteri antraks tidak segan juga memproduksi racun atau toksin untuk membunuh sel imun ketika keberadaannya dalam bahaya.
Gambar 3. Bakteri antraks diamati melalui mikroskop (Science Photo Gallery)
Jadi kalian tau kan mengapa vaksin dan obat atau pengobatan alternatif lainnya misal berbasis tumbuhan herbal untuk infeksi bakteri antraks harus dikembangkan? nah sampai saat ini peneliti terus mengembangkan berbagai cara untuk menghadapi infeksi bakteri antraks agar kedepannya kita tidak kerepotan misal kemungkinan terburuknya ada pandemi antraks.
Tanya-tanya? DM ke IG @violthebiologist
Penulis
Viol Dhea Kharisma, S.Si., M.Si
(Content Creator & Peneliti Biologi)
Follow Instagram @violthebiologist
Follow Facebook Viol The Biologist
Follow TikTok @violthescientist
Bahan Bacaan:
Jang J et al. The poly-γ-D-glutamic acid capsule of Bacillus anthracis enhances lethal toxin activity. Infect Immun. 2011 Sep;79(9):3846-54. doi: 10.1128/IAI.01145-10.
Van Hauwermeiren F, et al. Bacillus anthracis induces NLRP3 inflammasome activation and caspase-8-mediated apoptosis of macrophages to promote lethal anthrax. Proc Natl Acad Sci U S A. 2022 Jan 11;119(2):e2116415119. doi: 10.1073/pnas.2116415119.
Wickliffe KE et al. Killing of macrophages by anthrax lethal toxin: involvement of the N-end rule pathway. Cell Microbiol. 2008 Jun;10(6):1352-62. doi: 10.1111/j.1462-5822.2008.01131.x.
Posting Komentar